Pecah Telur, Prodi Ilmu Hadis IAIN Kudus Memiliki Guru Besar Pertama
Pada hari Jum'at, 10 Februari 2023 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus kembali mengukuhkan guru besar kelima, yaitu Prof. Dr. Hj. Umma Farida, Lc., M.A.. Beliau merupakan dosen tetap pada Program Studi Ilmu Hadis, sekaligus Guru Besar Pertama di Fakultas Ushuluddin. Di samping itu, beliau merupakan guru besar pertama perempuan dan sekaligus termuda di IAIN Kudus. Dalam pengukuhannya beliau mengajukan judul orasi ilmiah "Maqashid Profetik untuk Memahami Hadis Berperspektif Perempuan". Dalam orasinya tersebut, beliau menjelaskan tentang Maqashid al-Syariah yang terdapat dalam hadis Nabi yang berkenaan dengan kedudukan perempauan. Beliau menyinggung tentang posisi dan peran perempuan yang sangat urgen dalam kehidupan. Menyitir dari penjelasan Prof. Umma Farida bahwa Nabi Muhammad SAW dalam pidato monumentalnya pada saat peristiwa Haji Wada' berwasiat tentang perempuan. Beliau menambahkan bahwa perempuan memiliki kedudukan penting sebagaimana laki-laki yang mana hal ini sekaligus memberikan tempat bagi perempuan berhak untuk berkiprah dalam bidang ekonomi, yaitu hak mahar, hak waris, dan hak untuk bekerja.
Perlu diketahui bahwa Prof. Dr. Umma Farida memiliki latar belakang ke-Islam-an dan keilmuan yang kuat berangkat dari ayah beliau, KH. Muhammad Asyiq, yang merupakan figur ulama terkemuka di Kabupaten Demak. Riwayat pendidikan beliau diawali di MI Sultan Fatah Demak, MTs NU Demak, MAPK di MAN 1 Surakarta, S1 Universitas al-Azhar Kairo, S2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan S3 di UIN Walisongo Semarang. Pengalaman beliau pernah mengikuti Postdoctoral Fellowship Program for Islamic Higher Education di Sousse Universitydan Zaytuna University Tunisia, serta mengikuti Short Course Overseas Research Methodology di Monash University Australia. Beliau juga sangat aktif berdedikasi kepada Masyarakat, diantaranya beliau merupakan Sekretaris I PC Muslimat NU Kabupaten Demak dan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muslimat NU Jawa Tengah.Â
Beliau merupakan akademisi prolifik yang sangat produktif dalam menghasilkan banyak karya ilmiah, berupa buku, artikel jurnal, dan karya-karya hasil penelitian. tercatat bahwa beliau telah berhasil dalam publikasi 11 artikel ilmiah di jurnal ilmiah internasional bereputasi terindeks Scopus, yaitu "The 2017 KUPI Congress and Indonesian Female 'Ulama'" (Journal od Indonesian Islam, Q1), "Women's Roles in Ihya 'Ulum ad-Din and Method of Teaching it at Pesantrens in Indonesia (Al-Jami'ah Journal of Islamic Studies, Q2), "Economic Empowerment of Women in the Hadith and Its Application in the Indonesian Context" (Journal of International Women's Studies, Q3), "Potential of Kudus as a New International Pilgrimage Destination in Indonesia: Halal Tourism Optimising Local Wisdom" (International Journal of Religious Tourism and Pilgrimage, Q1), "Wali city branding: Marketing strategy in promoting halal tourism destinations Demak Indonesia" (Geojournal of Tourism and Geositesthis link is disabled, Q3), "Fiqh Minority for Papuan Muslims in the Perspective of Maqasid al-Shari`ah" (International Journal of Islamic Thought, Q3), "Quranic Mental Health amidst pandemic: a cultural-hermeneutic reading to the Salawat community in Indonesia" (Mental Health, Religion and Culture, Q2), "Da'wah Qur'aniyah Based on Environmental Conversation: Revitalizing Spiritual Capital Ecotheology, Environmentally Friendly, Gender Responsive" (Pertanika Journal of Social Sciences and Humanities, Q3), The Marriage of Indigenous Peoples of Lampung Saibatin in the Perspective of Islamic Law and Tafsir of Gender Verses (Samarah, Q3), Correlation of Science and Theology According to the Qur’an and Hadith (European Journal of Science and Theology, Q1), dan “Development of Waqf in the Middle East and its Role in Pioneering Contemporary Islamic Civilization: A Historical Approach†(Journal of Islamic Thought and Civilization, Q3). Dengan adanya Prof. Umma Farida dalam Prodi Ilmu Hadis sebagai figur akademik semoga semakin meningkatkan mutu dan menambah kualitas Program Studi, sekaligus sebagai inspirator penyemangat para dosen lainnya dan juga para mahasiswa.